Sabtu, 13 Juni 2015

INGAT MATI

INGAT MATAI 


CUKUPLAH KEMATIAN SEBAGAI PERINGATAN DAN PEMBERI NASEHAT

Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhuma berkata, “Suatu hari aku duduk bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, tiba-tiba datang seorang lelaki dari kalangan Anshar, kemudian ia mengucapkan salam kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama?’ Rasulullah menjawab, ‘Yang paling baik akhlaqnya’. Kemudian ia bertanya lagi, ‘Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?’. Beliau menjawab:

ﺃَﻛْﺜَﺮُﻫُﻢْ ﻟِﻠْﻤَﻮْﺕِ ﺫِﻛْﺮًﺍ ﻭَﺃَﺣْﺴَﻨُﻬُﻢْ ﻟِﻤَﺎ ﺑَﻌْﺪَﻩُ ﺍﺳْﺘِﻌْﺪَﺍﺩًﺍ ﺃُﻭﻟﺌِﻚَ
ﺍﻟْﺄَﻛْﻴَﺎﺱ

"Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan (menghadapi) kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas.’"
(HR. Ibnu Majah, Ath-Thabrani, dan Al-Haitsamiy. Lihat; Shahih Ibnu Majah 2/419 dan Shahīh at-Targhīb wa'tTarhīb III/164/3335 oleh Syaikh Al-Albaniy)

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ﺃَﻛْﺜِﺮُﻭْﺍ ﺫِﻛْﺮَ ﻫَﺎﺫِﻡِ ﺍﻟﻠَّﺬَّﺍﺕِ – ﻳَﻌْﻨِﻲ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕ
"Perbanyaklah mengingat pemutus segala kelezatan, yaitu kematian."
(HR. At-Tirmidzi IV/553/2307, Ibn Mājah II/1422/4258, dan lain-lain)

Diriwatkan bahwa dahulu Khalīfah `Utsmān Ibn `Affān radhiyallahu 'anhu berdiri di daerah kuburan maka beliau menangis hingga basah jenggot beliau. Ada yang bertanya, “Disebutkan Surga dan Neraka namun Anda tidak menangis, maka mengapa Anda menangis karena kuburan ini?” `Utsmān menjawab, “Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallā’Llāhu `alaihi wasallam bersabda:

ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﻘَﺒْﺮَ ﺃَﻭَّﻝُ ﻣَﻨَﺎﺯِﻝِ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓِ ﻓَﺈِﻥْ ﻧَﺠَﺎ ﻣِﻨْﻪُ ﻓَﻤَﺎ ﺑَﻌْﺪَﻩُ ﺃَﻳْﺴَﺮُ
ﻣِﻨْﻪُ ﻭَﺇِﻥْ ﻟَﻢْ ﻳَﻨْﺞُ ﻣِﻨْﻪُ ﻓَﻤَﺎ ﺑَﻌْﺪَﻩُ ﺃَﺷَﺪُّ ﻣِﻨْﻪ

“Sungguh, kubur merupakan tempat pertama dari akhirat. Jika seseorang selamat darinya, maka yang berikutnya akan lebih mudah. Namun, jika ia tidak selamat, maka yang berikutnya akan lebih keras lagi.” `Utsmān melanjutkan, “Rasulullah shallā’Llāhu `alaihi wasallam juga bersabda:

ﻣَﺎ ﺭَﺃَﻳْﺖُ ﻣَﻨْﻈَﺮﺍً ﻗَﻂُّ ﺇِﻻَّ ﻭَﺍﻟْﻘَﺒْﺮُ ﺃَﻓْﻈَﻊُ ﻣِﻨْﻪ
“Tidaklah aku melihat suatu pemandangan pun
(di dunia) melainkan kuburan lebih buruk darinya .”
[HR. At-Tirmidzi IV/553/2308; Ibnu Mājah II/1426/4267; Ahmad I/63/454; dan lain-lain]

Ulama Salaf berkata:
ﻛَﻔَﻰ ﺑِﺎﻟْﻤَﻮْﺕِ ﻭَﺍﻋِﻈًﺎ
“Cukuplah kematian sebagai pemberi nasehat.”
[Lihat; Shifatush Shafwah, vol. I, hal.639]

Baarakallaahu fiykum...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar