Kamis, 28 Januari 2016

POHON ANGKER

Fenomena pohon angker

Di masyarakat kita seringkali ada yang dikenal sebagai pohon angker. Memang pohon yang demikian biasanya terlihat besar dan menakutkan. Angker terasa. Konon katanya ada penunggunya.
Tapi pembaca sekalian, kita mesti memandang segala sesuatunya dari pandangan syariat dan akal sehat. Coba kita lihat pohon. Dia benda mati, dia benda yang tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat bukan? Ia ditumbuhkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ia juga tumbuh dengan izin dari Allah. Ketika ada yang menebang pohon tersebut apakah pohon tadi bisa membela dirinya? Tidak. Dan apakah pohon tersebut bisa menyelamatkan orang dari marabahaya? Jawabnya juga tidak. Kalau begitu buat apa dikatakan pohon tersebut angker?


Ada yang berkata, konon ada yang orang yang pernah lewat pohon tersebut lalu kemudian sakit. Subhaanallah! Bukankah yang kuasa memberikan penyakit, manfaat dan juga mudharat adalah hanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala? Nabi Ibrahim berkata: “jika aku sakit maka Allah lah yang menyembuhkan” (QS. Asy Syu’ara: 80). Allah Ta’ala juga berfirman (yang artinya): “Katakanlah, aku tidak memiliki atas diriku manfaat atau mudharat kecuali yang telah Allah kehendaki” (QS. Al A’raf: 188). Allah Ta’ala juga berfirman (yang artinya): “Apabila engkau ditimpa dhurr (mudharat) maka tidak ada yang bisa menghilangkannya kecuali Allah” (QS. Al An’am: 17). Maka pohon tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat. Demikian pula jin pun tidak bisa memberikan mudharat kecuali dengan izin Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Pohon angker, keyakinan kaum Jahiliyah

Ketahuilah saudaraku, bahwasanya disebutkan dalam sebuah hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, bahwa Nabi pernah melewati suatu kaum yang menggantungkan pedang dan senjata mereka di sebuah pohon yang disebut dengan Dzatu Anwath. Dan pada waktu itu Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersama pasukannya menuju Hunain, dan di antara mereka ada yang masih baru masuk Islam.
 Ketika mereka melihat orang-orang yang sedang beri’tikaf di pohon tersebut, ngalap berkah, mereka berkata, “wahai Rasulullah, jadikan untuk kami pohon Dzatu Anwath sebagaimana mereka punya pohon Dzatu Anwath”. Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Allahu Akbar! Ini adalah sunnah orang-orang sebelum kalian. Kalian telah mengucapkan perkataan yang diucapkan Bani Israil kepada Nabi Musa ‘alaihissalam
 (HR. At Tirmidzi no.2108, ia berkata: “hasan shahih”).

Yaitu ketika Nabi Musa melewati suatu kaum yang menyembang patung sapi, kaum Nabi Musa mengatakan, “jadikanlah sesembahan bagi kami sebagaimana mereka memiliki sesembahan
 (QS. Al A’raf: 138)

Di sini Rasulullah memberikan suatu analogi, yaitu orang yang ngalap berkah kepada suatu pohon padahal pohon tidak bisa memberikan keberkahan, memberikan manfaat dan menolak mudharat, berarti ia telah menjadikan pohon tersebut sebagai ilaah (sesembahan) selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Setan menjerumuskan manusia dalam kesyirikan

Saudaraku, setan ingin sekali agar manusia jatuh dalam kesyirikan. Dengan berbagai macam cara setan berusaha agar manusia memiliki keyakinan-keyakinan yang berbau kesyirikan. Terkadang mereka mengatakan, “jika lewat pohon ini, kalau tidak meminta izin dan semacamnya biasanya nanti kesambet”. Tahukah anda bahwa para jin itu memang terkadang sengaja menyakiti manusia, tentunya dengan izin Allah, agar manusia menghormatinya. Manusia akhirnya mengikuti keinginannya. Lalu kemudian dibuatlah sesajen-sesajen untuk mereka para jin. Atau kemudian dipersembahkanlah sembelihan-sembelihan untuk para jin. Sehingga akhirnya manusia pun jatuh pada kesyirikan. Padahal Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Semoga Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala” (HR. Muslim no. 1978).

 https://muslim.or.id/27385-misteri-pohon-angker.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar