Jumat, 08 Juli 2016

DOSA MAKSIAT

Ancaman keras bagi orang yang membiarkan perbuatan maksiat dalam keluarganya
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“ثلاثة لا ينظر الله عز وجل إليهم يوم القيامة: العاق لوالديه, والمرأة المترجلة, والديوث…”
“Ada tiga golongan manusia yang tidak akan dilihat oleh Allah (dengan pandangan kasih sayang) pada hari kiamat nanti, yaitu: orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, perempuan yang menyerupai laki-laki, dan ad-dayyuts…” (HR. An-Nasa-i, no. 2562, Ahmad, 2/134 dan lain-lain. Dishahihkan oleh Adz-Dzahabi dalam Kitabul Kaba-ir, hal. 55 dan dihasankan oleh syaikh al-Albani dalam Silsilatul Ahaaditsish Shahihah, no. 284. Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 1/498 mengenai makna hadits ini)
Makna ad-dayyuts adalah seorang suami atau bapak yang membiarkan terjadinya perbuatan buruk dalam keluarganya (Lihat Fathul Baari, 10/406. Makna ini disebutkan dalam riwayat lain dari hadits di atas dalam Musnad Imam Ahmad, 2/69. Akan tetapi sanadnya lemah karena adanya seorang perawi yang majhul/tidak dikenal. Lihat Silsilatul Ahaaditsish Shahihah, 2/284).
Lawannya adalah al-gayur, yaitu orang yang memiliki kecemburuan besar terhadap keluarganya sehingga dia tidak membiarkan mereka berbuat maksiat. (Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 9/357)
Ancaman keras dalam hadits ini menunjukkan bahwa perbuatan ini termasuk dosa besar yang sangat dimurkai oleh Allah Ta’ala, karena termasuk ciri-ciri dosa besar adalah jika perbuatan tersebut diancam akan mendapatkan balasan di akhirat nanti, baik berupa siksaan, kemurkaan Allah ataupun ancaman keras lainnya. (Lihat Kitabul Kaba-ir, hal. 4)

Sabtu, 02 Juli 2016



Setelah pembaca sekalian membaca sendiri dengan seksama, apa yang bisa pembaca sekalian simpulkan? Coba bandingkan manakah yang jadi petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan yang bukan? Apakah benar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan melafazhkan niat? Kalau iya, tentu saja beliau akan mengajarkan pada para sahabat dan itu pun sampai kepada kita sebagaimana diberitakan dalam hadits. Namun tidak pernah kita saksikan orang yang menganjurkan melafazhkan niat “usholli fardhu …”, “nawaitu wudhua …”, atau “nawaitu shouma ghodin …”, membuktikan bahwa amalan tersebut berdasarkan hadits Bukhari, Muslim dan lain sebagainya. Lantas pantaskah ibadah dibuat-buat tanpa ada dasar? Ataukah seharusnya kita ikuti ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saja?
Sungguh sederhana dalam petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih baik daripada berlebih-lebihan namun dalam amalan yang tanpa tuntunan. Sungguh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sederhana memerintahkan berniat cukup dalam hati, tanpa perlu menghafal berbagai lafazh niat untuk diucapkan.
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata,
اتَّبِعُوا، وَلا تَبْتَدِعُوا فَقَدْ كُفِيتُمْ، كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ
“Ikutilah petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, janganlah membuat amalan yang tanpa tuntunan. Karena petunjuk beliau sudah cukup bagi kalian. Semua amalan tanpa tuntunan adalah sesat.”[8]
Silakan pembaca merenungkan sendiri, manakah yang benar, perlukah melafazhkan niat ataukah tidak? Namun tentu saja itu berdasarkan ilmu dan bukan sekedar menurut hawa nafsu semata atau manut pada apa kata pak kyai semata.
Hanya Allah yang beri taufik.


Sumber: https://rumaysho.com/1157-keanehan-anjuran-melafazhkan-niat.html



















https://rumaysho.com/1157-keanehan-anjuran-melafazhkan-niat.html

Kamis, 24 Maret 2016

MANFAAT BEKAM



Manfaat bekam dengan terapi bekam atau kop banyak dipilih oleh masyarakat untuk mengatasi penyakitnya. Pengobatan dengan cara membuang racun di dalam darah ini mampu mengatasi 72 macam penyakit.

Bekam atau alhijamah adalah tehnik pengobatan dengan jalan membuang darah kotor atau racun yang berbahaya dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Perkataan alhijamah berasal dari bahasa arab yang berarti pelepasan darah kotor. Istilah bekam berasal dari bahasa melayu. Di Indonesia pengobatan alternatif ini dikenal pula dengan istilah kop atau cantuk. Sekilas bekam memang menyeramkan karena kelihatan terjadi pendarahan di bawah kulit. Padahal sebenarnya tidak seseram itu. Dalam terapi bekam, darah yang di ambil adalah darah di dermis (kulit jangat) dan bukan dari pada pembuluh darah.

Ada Dua Jenis Terapi Bekam

Dalam terapi bekam dikenal dua jenis, bekam kering dan bekam basah. Mamfaat bekam kering yaitu untuk melegakan sakit secara darurat. Bisa juga digunakan untuk meringankan nyeri urat-urat punggung karena sakit rematik dan nyeri punggung. Bekam kering baik bagi orang yang tidak tahan suntikan jarum dan takut melihat darah. Kulit yang dibekam akan tampak merah kehitam-hitaman selama 3 hari. Bekam kering dilakukan dengan menghisap permukaan kulit dan memijat daerah sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor.

Sedangkan bekam basah dilakukan setelah melakukan bekam kering. Jadi setelah bekam kering, kita melukai permukaan kulit dengan jarum tajam, lalu disekitarnya dihisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh. Lamanya setiap hisapan 3 sampai 5 menit dan maksimal 9 menit. Lalu darah kotornya dibuang. penghisapan tidak lebih dari 7 kali. Darah kotor berupa darah merah pekat dan berbuih. Selama 3 jam setelah di bekam, kulit yang lebam itu tidak boleh disiram air.

Pengobatan bekam ini tidak sulit, asal tahu titik-titik letak penyakitnya insyaallah dapat melakukan terapi bekam. Menurut teori bekam, ada lebih dari 350 titik di tubuh manusia. Namun dalam praktik pengobatan hanya 12 titik utama yang sering menjadi obyek sentuhan pengobatan, yakni di daerah leher, kepala, pinggang, dada dan kaki. Pada kepala terdapat tiga titik utama yaitu satu titik ummu mughits dan dua titik qomahduah.

Ummu mughits di atas kepala merupakan titik utama bekam, yang sekaligus merupakan pertemuan ratusan titik dari seluruh tubuh, seperti vertigo, polip, gangguan saraf telinga, penyakit kulit, depresi, sampai gangguan ilmu hitam atau sihir.

Manfaat Bekam Mengatasi Penyakit Ringan Hingga Berat

Sedangkan dileher bagian belakang, tepatnya antara rambut dan telinga, terdapat titik quamahduah. “Titik qomahduah dan ummu mughits merupakan titik yang selalu digarap dalam sebuah terapi. Sentuhan terhadap titik yang lain diperlukan sesuai keluhan pasien,” bekam bisa mengobati hampir semua penyakit. “Nabi Muhammad SAW mengisyaratkan bahwa bekam bisa mengobati 72 macam penyakit, dari yang berat seperti stroke, lever, ginjal, jantung, asma, darah tinggi, kolesterol, sampai yang ringan seperti masuk angin,” 

Untuk penyakit berat, proses bekam tidak bisa di lakukan sekali, tetapi berkali-kali. Hal ini disebabkan proses penyembuhan terapi ini secara bertahap. Jadi tidak sekali terapi langsung sembuh. Tetapi pengobatan apapun harus bertahap, tidak sekali diobati langsung sembuh. Khusus pasien stroke, penderita langsung dibekam saat baru diserang stroke. Titik-titik yang dibekam juga tidak hanya di yang terletak di punggung, namun juga di kaki dan tangan. Bekam tidak hanya dilakukan jika sudah sakit. Orang yang sehat pun bisa di bekam, agar tubuhnya bisa tetap segar atau untuk menjaga stamina.

Gaya hidup masyarakat sekarang, yang kurang sehat sehingga stamina tubuh mudah menurun dan jatuh sakit. “makan makanan yang mengandung pengawet, zat pewarna, atau fast food, polusi, tanpa disadari sudah membuat tubuh tidak sehat, dan mengakibatkan terjadinya penumpukan racun dalam tubuh. Racun-racun ini bisa dibuang melalui bekam”.  Banyak manfaat yang bisa didapat meskipun pasien tidak mengalami sakit tertentu yang memerlukan pengobatan.” Setelah bekam, sirkulasi darah jadi lancar dan imunitas tubuh jadi meningkat karena darah kotor telah dibuang.”

Meskipun begitu, bekam tidak boleh dilakukan dalam jangka waktu yang berdekatan. Paling cepat sebulan sekali.” Karena bekam ini menyedot stamina tubuh,” Itu pula sebabnya, tidak sembarang orang bisa melakukan terapi bekam. Anak-anak dibawah 3 tahun, lansia dan penderita darah rendah tidak dianjurkan karena mereka tidak memiliki stamina yang baik.”Itulah sebabnya, idealnya sebelum bekam, pasien harus memeriksa tensi darah dan tes gula darah terlebih dahulu. kalau kadar gula darahnya di atas 500 sampai 700 maka hindarilah bekam basah”

Pengobatan alami seperti bekam, memang dipercaya tidak memiliki efek samping dibanding pengobatan dengan obat-obat kimia.Gejala yang timbul setelah bekam biasanya agak meriang. “Sebenarnya ini bukan efek samping, tapi lebih pada reaksi tubuh yang menjadi sedikit meriang atau sedikit mual. Itu dikarenakan tubuh beradaptasi kembali setelah pembebasan darah yang tadinya mampet. Dan karena menyedot stamina, setelah bekam dianjurkan untuk tidak melakukan senggama selama dua hari. Agar stamina cepat kembali, pasien disarankan untuk mengkonsumsi madu dan minum minuman manis"

Senin, 22 Februari 2016

Menumbuhkan Rasa Takut Kepada Allah Ta’ala


Rasa takut kepada Allah merupakan salah satu ibadah hati yang diperintahkan oleh-Nya di dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Rasa takut kepada-Nya tidak dapat direalisasikan dengan benar dan sempurna kecuali oleh para ulama Rabbani yang mengenal Allah dengan sebenarnya. Allah Ta’ala berfirman (artinya): “Sesungguhnya diantara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya hanyalah para ulama.” (QS. Fathir: 28).

 Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Demi Allah, Aku adalah orang yang paling tahu di antara kalian tentang Allah, dan (karena itu) aku adalah orang yang paling takut di antara kalian kepada-Nya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Sesungguhnya hakekat ilmu itu bukan dengan banyaknya riwayat (atau hafalan), akan tetapi hakikat ilmu ialah apa yang menumbuhkan rasa takut 
(kepada Allah).” (Lihat al-Fawa’id, hal. 142).
Diantara cara untuk menumbuhkan rasa takut kepada Allah yaitu:
 [1] mempelajari ilmu untuk mengenal Allah dan sifat-sifat-Nya,
 [2] Mengetahui pedihnya siksa Allah dan merasa tidak sanggup menahan siksa-Nya,
 [3] merasa takut terhalang untuk bisa bertaubat karena sebab dosa yang dilakukannya, dan
 [4] takut mati dalam keadaan buruk, yaitu mati dalam keadaan bermaksiat pada Allah.

walamahdulillah

Kamis, 11 Februari 2016

https://kajian.net/banner

<div style="text-align:center;"><a href="https://www.kajian.net" title="Kajian.net - Koleksi Audio Ceramah Islam MP3 Gratis/Free Download"><img src="//www.kajian.net/wp-content/uploads/2015/06/banner_200x150.jpg" width="200" height="150" border="0" alt="Kajian.Net"/></a>
<a href="https://kajian.net">Koleksi Ceramah Islam MP3</a></div>

Kamis, 28 Januari 2016

POHON ANGKER

Fenomena pohon angker

Di masyarakat kita seringkali ada yang dikenal sebagai pohon angker. Memang pohon yang demikian biasanya terlihat besar dan menakutkan. Angker terasa. Konon katanya ada penunggunya.
Tapi pembaca sekalian, kita mesti memandang segala sesuatunya dari pandangan syariat dan akal sehat. Coba kita lihat pohon. Dia benda mati, dia benda yang tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat bukan? Ia ditumbuhkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ia juga tumbuh dengan izin dari Allah. Ketika ada yang menebang pohon tersebut apakah pohon tadi bisa membela dirinya? Tidak. Dan apakah pohon tersebut bisa menyelamatkan orang dari marabahaya? Jawabnya juga tidak. Kalau begitu buat apa dikatakan pohon tersebut angker?


Ada yang berkata, konon ada yang orang yang pernah lewat pohon tersebut lalu kemudian sakit. Subhaanallah! Bukankah yang kuasa memberikan penyakit, manfaat dan juga mudharat adalah hanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala? Nabi Ibrahim berkata: “jika aku sakit maka Allah lah yang menyembuhkan” (QS. Asy Syu’ara: 80). Allah Ta’ala juga berfirman (yang artinya): “Katakanlah, aku tidak memiliki atas diriku manfaat atau mudharat kecuali yang telah Allah kehendaki” (QS. Al A’raf: 188). Allah Ta’ala juga berfirman (yang artinya): “Apabila engkau ditimpa dhurr (mudharat) maka tidak ada yang bisa menghilangkannya kecuali Allah” (QS. Al An’am: 17). Maka pohon tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat. Demikian pula jin pun tidak bisa memberikan mudharat kecuali dengan izin Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Pohon angker, keyakinan kaum Jahiliyah

Ketahuilah saudaraku, bahwasanya disebutkan dalam sebuah hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, bahwa Nabi pernah melewati suatu kaum yang menggantungkan pedang dan senjata mereka di sebuah pohon yang disebut dengan Dzatu Anwath. Dan pada waktu itu Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersama pasukannya menuju Hunain, dan di antara mereka ada yang masih baru masuk Islam.
 Ketika mereka melihat orang-orang yang sedang beri’tikaf di pohon tersebut, ngalap berkah, mereka berkata, “wahai Rasulullah, jadikan untuk kami pohon Dzatu Anwath sebagaimana mereka punya pohon Dzatu Anwath”. Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Allahu Akbar! Ini adalah sunnah orang-orang sebelum kalian. Kalian telah mengucapkan perkataan yang diucapkan Bani Israil kepada Nabi Musa ‘alaihissalam
 (HR. At Tirmidzi no.2108, ia berkata: “hasan shahih”).

Yaitu ketika Nabi Musa melewati suatu kaum yang menyembang patung sapi, kaum Nabi Musa mengatakan, “jadikanlah sesembahan bagi kami sebagaimana mereka memiliki sesembahan
 (QS. Al A’raf: 138)

Di sini Rasulullah memberikan suatu analogi, yaitu orang yang ngalap berkah kepada suatu pohon padahal pohon tidak bisa memberikan keberkahan, memberikan manfaat dan menolak mudharat, berarti ia telah menjadikan pohon tersebut sebagai ilaah (sesembahan) selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Setan menjerumuskan manusia dalam kesyirikan

Saudaraku, setan ingin sekali agar manusia jatuh dalam kesyirikan. Dengan berbagai macam cara setan berusaha agar manusia memiliki keyakinan-keyakinan yang berbau kesyirikan. Terkadang mereka mengatakan, “jika lewat pohon ini, kalau tidak meminta izin dan semacamnya biasanya nanti kesambet”. Tahukah anda bahwa para jin itu memang terkadang sengaja menyakiti manusia, tentunya dengan izin Allah, agar manusia menghormatinya. Manusia akhirnya mengikuti keinginannya. Lalu kemudian dibuatlah sesajen-sesajen untuk mereka para jin. Atau kemudian dipersembahkanlah sembelihan-sembelihan untuk para jin. Sehingga akhirnya manusia pun jatuh pada kesyirikan. Padahal Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Semoga Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala” (HR. Muslim no. 1978).

 https://muslim.or.id/27385-misteri-pohon-angker.html