Wajib Menolak Kemungkaran Dengan Hati, Apapun Kondisinya!
Diriwayatkan
dari Abu Juhaifah rahimahullah beliau mengatakan: Ali radhiyallahu
‘anhu berkata: “Sesungguhnya sesuatu yang pertama kali diharuskan atas
kalian dari urusan jihad adalah berjihad dengan tangan-tangan kalian,
kemudian berjihad dengan lisan-lisan kalian, kemudian berjihad dengan
hati-hati kalian. Maka barangsiapa yang hatinya tidak mengetahui yang
ma’ruf dan tidak mengingkari yang mungkar, hati itu akan terbalik.
Bagian atasnya menjadi bagian bawahnya.” Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu
mendengar seseorang berkata: “Binasalah orang yang tidak memerintahkan
yang ma’ruf dan tidak mencegah yang mungkar.” Ibnu Mas’ud radhiyallahu
‘anhu menimpali: “Binasalah siapa saja yang hatinya tidak dapat
mengenali mana yang ma’ruf dan mana yang mungkar.” Ibnu Rajab
Al-Hambali rahimahullah menjelaskan: “Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu
mengisyaratkanbahwa mengetahui perkara yang ma’ruf dan yang mungkar
dengan hati merupakan perkara yang wajib. Tidak gugur kewajiban tersebut
dari seorangpun. Maka barangsiapa yang tidak dapat mengenalinya, dia
akan binasa. Adapun mengingkari kemungkaran dengan lisan dan
tangan,kewajiban tersebut hanyalah disesuaikan dengan kemampuan. Ibnu
Mas’ud radhiyallahu ‘anhu jugamengatakan: ‘Hampir-hampir saja orang yang
hidup di antara kalian akan menyaksikan kemungkaran yang tidak mampu
untuk diingkarinya, hanya saja Allah mengetahui dari hati orangtersebut
bahwa dia sangat membenci kemungkaran itu’.”(Jami’ul ‘Ulum wal Hikam hal. 258-259) Sumber: Majalah Asy Syariah no. 59/V/1431 H/2010, rubrik Permata Salaf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar